Saturday, October 29, 2011

Refleksi Laba dari Bisnis Pijat Refleksi

Prospek jasa pijat refleksi cukup menarik namun pertumbuhannya lambat


Kontan,27 Oktober 2011
Fitri Nur Arifenie
NAMA Suhu Yo mencuat setelah membintangi sejumlah iklan kontan premium. Terkenal dalam hal ramal meramal, Suhu Yo juga memliki bisnis pengobatan alternatif dan refleksi. Klinik Suhu Yo berdiri sejak 2006 dan kini telah memiliki 18 cabang di Jabodetabek, Bandung, dan Cirebon.
Untuk bisa mengembangkan usaha, klinik Suhu Yo juga mulai menawarkan sitem waralaba. Namun tidak semua sector bisnis Klinik Suhu Yo ditawarkans saat ini dia hanya menawarkan usaha pijat refleksi bernama nama Shaolin Refleksy.
Mulai ditawarkan tahun ini, Suhu Yo mengaku sudah memiliki dua outlet milik mitra di Mangga Dua Square, Jakarta Utara dan Taman Galaxy, Bekasi.
Jika Anda tertarik membuka usaha pijat refleksi Suhu Yo ini, mka Anda perlu menyiapkan investasi awal sebesar Rp 100 juta. Menurut Suhu Yo dana ini akan digunakan untuk kerjasama selama 2 tahun. Selain itu, calon terwaralaba juga akan mendapatkan pelatihan terapis, training manajer, dan sistem promosi.
Walau menawarkan sistem waralaba, “Shaolin reflekxy tak memerlukan royalty fee atai franchise fee,” ujar Suhu Yo. Selain menyiapkan dana Rp 100 juta, Suhu Yo juga mensyaratkan calon investor menyediakan tempat usaha minimal seluas 100 m2 dan 20 kursioijat refleksi.
Untuk menarik investor, saat ini Suhu Yo menawarkan program potongan biaya sebesar 50%, sehingga biaya investasi yang diperlukan hanya Rp 50 juta. “ Potongan harga untuk 10 orang pendaftar pertama. Sudah dua berarti tinggal 8 lagi. Setelah itu harga normal.”lanjutnya.
Dengan target 20 pasien tiap hari, omzet yang bisa diraih oleh terwaralaba berkisar antara Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Sebab, harga layanan terapi refleksi mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 70.000 per orang per layanan.
Shaolin Reflekxy melayani refleksi kaki dan tangan, pijat seluruh tubuh, bekam,dan totok aura. Selain tiu ada lulur, terapi lilin, dan masker penyejuk ”kalau satu bulan tinggal kalikan saja . bisnis seperti ini tak pernah mati, orang akan datang terus,” Suhu Yo, optimis.
Agar bisnisnya ramai, suhu Yo mengaku tidak main-main dalam pelayanan dan kemampuan terapis. Para etrapis diajarkan teknik pijat perpaduan China dan Singapura.
Dengan teknik ini, dia mengklaim, konsumen yang datang tidak akan mengeluh sakit. Untuk menjaga image, terapis pria hanya boleh memijat pasien pria. Begitu juga dengan terapis wanita hanya boleh memijat wanita. “kalau hanya kaki dan tangan, terapis pria bisa memijat wanita dan sebaliknya. Tapi kalau seluruh tubuh, terapis pria harus memijat pasien pria,” katanya.
Walaupun investasinya cukup mahal, pengamat waralaba, Erwin Halim mengatakan prospek jasa waralaba Shaoilin Reflexy cukup bagus. Hanya saja, usaha pijat refleksi sudah menjamur. Bahkan ia melihat beberapa waralaba pijat refleksi yang sudah cukup terkenal memiliki pertumbuhan yang lambat. “ Dalam beberapa tahun mereka Cuma buka lima hingga enam outlet,” katanya.
Agar bisa lebih cepat terkenal, Erwin menyarankan agar Shaolin Reflexy tetap membawa embel-embel nama Suhu Yo yang sudah terkenal. Selain itu, Erwin juga mneyarankan agar calon investor lebih berhati-hati memilih waralaba dengan jeli melihat laporan keuangan.

Klinik Suhu Yo
Mall Mangga Dua Square
Lt. 1 Blok A No. 52-57
Telp : 021-9228-1312

Friday, October 28, 2011

Refleksi Laba dari Bisnis Pijat Refleksi

Prospek jasa pijat refleksi cukup menarik namun pertumbuhannya lambat

Kontan,27 Oktober 2011
Fitri Nur Arifenie
NAMA Suhu Yo mencuat setelah membintangi sejumlah iklan kontan premium. Terkenal dalam hal ramal meramal, Suhu Yo juga memliki bisnis pengobatan alternatif dan refleksi. Klinik Suhu Yo berdiri sejak 2006 dan kini telah memiliki 18 cabang di Jabodetabek, Bandung, dan Cirebon.
Untuk bisa mengembangkan usaha, klinik Suhu Yo juga mulai menawarkan sitem waralaba. Namun tidak semua sector bisnis Klinik Suhu Yo ditawarkans saat ini dia hanya menawarkan usaha pijat refleksi bernama nama Shaolin Refleksy.
Mulai ditawarkan tahun ini, Suhu Yo mengaku sudah memiliki dua outlet milik mitra di Mangga Dua Square, Jakarta Utara dan Taman Galaxy, Bekasi.
Jika Anda tertarik membuka usaha pijat refleksi Suhu Yo ini, mka Anda perlu menyiapkan investasi awal sebesar Rp 100 juta. Menurut Suhu Yo dana ini akan digunakan untuk kerjasama selama 2 tahun. Selain itu, calon terwaralaba juga akan mendapatkan pelatihan terapis, training manajer, dan sistem promosi.
Walau menawarkan sistem waralaba, “Shaolin reflekxy tak memerlukan royalty fee atai franchise fee,” ujar Suhu Yo. Selain menyiapkan dana Rp 100 juta, Suhu Yo juga mensyaratkan calon investor menyediakan tempat usaha minimal seluas 100 m2 dan 20 kursioijat refleksi.
Untuk menarik investor, saat ini Suhu Yo menawarkan program potongan biaya sebesar 50%, sehingga biaya investasi yang diperlukan hanya Rp 50 juta. “ Potongan harga untuk 10 orang pendaftar pertama. Sudah dua berarti tinggal 8 lagi. Setelah itu harga normal.”lanjutnya.
Dengan target 20 pasien tiap hari, omzet yang bisa diraih oleh terwaralaba berkisar antara Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Sebab, harga layanan terapi refleksi mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 70.000 per orang per layanan.
Shaolin Reflekxy melayani refleksi kaki dan tangan, pijat seluruh tubuh, bekam,dan totok aura. Selain tiu ada lulur, terapi lilin, dan masker penyejuk ”kalau satu bulan tinggal kalikan saja . bisnis seperti ini tak pernah mati, orang akan datang terus,” Suhu Yo, optimis.
Agar bisnisnya ramai, suhu Yo mengaku tidak main-main dalam pelayanan dan kemampuan terapis. Para etrapis diajarkan teknik pijat perpaduan China dan Singapura.
Dengan teknik ini, dia mengklaim, konsumen yang datang tidak akan mengeluh sakit. Untuk menjaga image, terapis pria hanya boleh memijat pasien pria. Begitu juga dengan terapis wanita hanya boleh memijat wanita. “kalau hanya kaki dan tangan, terapis pria bisa memijat wanita dan sebaliknya. Tapi kalau seluruh tubuh, terapis pria harus memijat pasien pria,” katanya.
Walaupun investasinya cukup mahal, pengamat waralaba, Erwin Halim mengatakan prospek jasa waralaba Shaoilin Reflexy cukup bagus. Hanya saja, usaha pijat refleksi sudah menjamur. Bahkan ia melihat beberapa waralaba pijat refleksi yang sudah cukup terkenal memiliki pertumbuhan yang lambat. “ Dalam beberapa tahun mereka Cuma buka lima hingga enam outlet,” katanya.
Agar bisa lebih cepat terkenal, Erwin menyarankan agar Shaolin Reflexy tetap membawa embel-embel nama Suhu Yo yang sudah terkenal. Selain itu, Erwin juga mneyarankan agar calon investor lebih berhati-hati memilih waralaba dengan jeli melihat laporan keuangan.

Klinik Suhu Yo
Mall Mangga Dua Square
Lt. 1 Blok A No. 52-57
Telp : 021-9228-1312

Monday, October 24, 2011

Laba Membara dari Sajian ala Sambara

Menakar tawaran kemitraan resto Sunda, Sambara


Kontan, 18 Oktober 2011
Dea Chandiza Syafina, Fahriayadi

Jakarta, Bisnis kuliner memang tak pernah lekang meski persaingan juga sangat ketat. Namun ketatnya persaingan itu tak menyurutkan niat pengusaha kuliner untuk terus berekspansi.

Salah satunya adalah Sambara. Rumah makan dengan sajian khas Sunda ini mulai menawarkan kemitraan pada Oktober 2011 ini. Saat ini, rumah makan yang berdiri sejak 2006 ini, telah memiliki lima gerai milik sendiri. "Bisa dibilang, kami sudah punya pengalaman yang cukup untuk akhirnya membuka kesempatan kemitraan," kata Eric Michael, Operational Manager Sambara.

Sambara menawarkan empat paket kemitraan. Pertama, konsep Warung Sambara dengan nilai investasi sebesar Rp 200 juta untuk calon mitra yang telah memiliki lahan, dan Rp 250 juta untuk mitra yang belum punya lahan. Mitra bisa menyediakan lahan di halaman rumah atau ruko dengan luas 30 m² sampai 40 m². Lokasi itu setidaknya berkapasitas 25 tempat duduk.

Kedua, paket Express dengan nilai investasi sebesar Rp 500 juta hingga Rp 650 juta. Untuk paket ini, lokasi harus berada di pusat perbelanjaan kelas menengah atau ruko seluas 90 m² hingga 110 m², dengan daya tampung 50 hingga 60 tempat duduk.

Ketiga, paket Resto senilai Rp 1,1 miliar sampai Rp 1,35 miliar. Lokasi paket ini adalah pusat belanja dengan luas antara 150 m2 hingga 180 m2, sehingga sanggup menampung hingga 120 pengunjung.

Empat, paket semi fine dining dengan nilai investasi Rp 2,7 miliar hingga Rp 3,5 miliar. Untuk paket ini, calon mitra harus memiliki lahan seluas 350 m² hingga 500 m². Selain itu, lahan itu juga memiliki area parkir. Selain melayani pelanggan, paket ini juga menawarkan layanan pesan antar, katering, rapat atau pernikahan."Paket ini paling lengkap," imbuh Eric.

Seluruh biaya investasi itu sudah termasuk joining fee atau hak penggunaan merek selama lima tahun dan konsep usaha. Mitra pun akan memperoleh peralatan dapur, software administrasi, pelatihan karyawan termasuk cara memasak, stok bahan baku saat pembukaan serta berbagai material promosi.

Harga menu yang ditawarkan Sambara ramah di kantong. Asumsi biaya makan per orang Rp 25.000 hingga Rp 55.000 tergantung jenis gerai. Alhasil, omzet yang diperoleh mitra pun beragam. Misalnya, omzet Warung Sambara mencapai Rp 3,5 juta per hari, omzet express Rp 7,5 juta tiap hari dan resto Rp 11 juta per hari. Sedangkan, target omzet gerai semi fine dining berkisar antara Rp 18 juta sampai Rp 22 juta per hari.

Mitra pun bisa kembali modal dalam waktu antara 20 bulan hingga 24 bulan. Uniknya, penetapan royalti fee bergantung pada lokasi mitra. "Bila target penjualan tak terpenuhi, Sambara pusat siap membantu dan tak akan mengutip royalti fee," jelas Eric.

Menurut Erwin Halim, Konsultan Waralaba dari Proverb Consulting, tawaran kemitraan Sambara ini cukup menarik karena masakan sunda sudah populer. "Karakteristik masakan sunda sesuai dengan lidah mayoritas masyarakat di pulau Jawa," ungkapnya. Potensi membuka gerai di luar Jawa pun masih ada, asalkan mitra melakukan adaptasi rasa di setiap wilayah.

Erwin pun memberi apresiasi kepada Sambara atas langkah berani melepas brand yang dikembangkannya selama enam tahun ini. "Jika mereka bisa membangun brand yang kuat, artinya mereka mampu bersaing dengan pemilik brand restoran sunda sebelumnya," imbuh Erwin.

Terkait besarnya investasi dalam setiap paket yang ditawarkan Sambara, Erwin menilai, biaya itu sudah ideal dan cukup relevan.


Sambara
Jl. Muara Rajeun No. 16
Bandung 40122
Jawa Barat
Telp. (022) 7206917

Saturday, October 8, 2011

Laba Klinik Kecantikan Kian Cantik

Perawaralaba klinik ini harus berani membuka pasar baru di luar Pulau Jawa dan menciptakan merek kedua untuk kelas menengah

Kontan, 8 Oktober 2011,
Fitri Bur Arifenie, Fahriyadi, Dea Chandiza Syafina


JAKARTA. Menjadi cantik merupakan impian hampir seluruh wanita. Banyak cara dilakukan oleh kaum hawa untuk mewujudkan mimpinya. Mulai dari mengkonsumsi obat, berpantang makanan tertentu dan pergi ke klinik kecantikan. Dan, cara terakhir ini, sepertinya menjadi pilihan banyak wanita.

Tak heran jika klinik kecantikan berkembang menjadi bisnis yang potensial. Tengok saja beberapa pewaralaba klinik kecantikan yang menjalani bisnis ini. Dalam setahun terakhir, bisnis mereka berkembang, baik dari sisi pendapatan maupun penambahan jumlah mitra dan gerai.

Esri Medical Aesthetic, Martha Tilaar Salon Day Spa, dan Pure Beauty Care adalah beberapa waralaba yang klinik kecantikan danperawatan tubuh yang mengecap pertumbuhan. Meski, pemain baru brnuinculan, mereka tetap yakin, prospek bisnis ini masih cerah.

Esri Medical Aesthetic

Berbeda dengan waralaba salon kecantikan pada umumnya, Esri Medical Aesthetic mengedepankan konsep klinik kecantikan dari sisi medis. Klinik ini didukung oleh dokter bersertifikat dari Persatuan Dokter Estetik Indonesia PERDESTI).

Susana Seriani, pemilik Esri Medical Aesthetic mengatakan, kini pihaknya telah memiliki empat mitra, yang tersebar di Ciledug, Ciputat, Makasar dan Surabaya, dan dua calon mitra baru. Padahal saat KONTAN mengulas waralaba ini akhir Maret 2010, Esri belum memiliki mitra

Hanya saja, paket investasi Esri juga mengalami kenaikan. Jika pada awalnya, Esri menawarkan paket kerjasama senilai Rp 125 juta, kini meningkat menjadi Rp 135 juta. "Kenaikan Rp 10 juta ini karena ada pengembangan sistem komputerisasi pengelolaan klinik secara online. Jadi, mitra bisa terhubung dengan pusat," tandasnya

Dari nilai investasi tersebut, mitra memperoleh seluruh peralatan lengkap untuk memulai usaha, seperti electromedic equipment dan electroeslhetica equipment, termasuk produk perawatan kulitsenilai Rp 35 juta

Susana bilang, dalam sehari klinik ini bisa menjaring 10-15 pasien. Dengan biaya perawatan berkisar Rp 50.0Q0-Rp 300.000 dan harga obat dari Rp 50.000 hingga Rp 75.000. Ia pun mengklaim, mitra bisa meraup omzet hingga Rp 20 juta per bulan. Dari omzet itu, mitra bisa mengantongi keuntungan hingga 50%, sehingga perhitungan masa balik modal akan tercapai dalam waktu 1-1,5 tahun.

Dengan kesuksesannya menjaring empat mitra dan dua calon mitra itu. Susana optimis bisa memenuhi target tahun depan, yakni menambah enam hingga sepuluh mitra.

Martha Tilaar Salon Day Spa

Selain membuka salon dan klinik kecantikan sendiri, Martha Tilaar Salon Day Spa menawarkan program waralaba dan kemitraan spa Ketika KONTAN mengulas waralaba Martha Tilaar Salon Spa pada September 2008, jumlah waralabanya mencapai 33 outlet. Kemudian pada Oktober 2010, jumlah waralabanya bertambah menjadi 42 outlet. Kini, Martha Tilaar Salon Day Spa sudah memiliki 46 cabang, baik di dalam maupun luar negeri, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Ukrania dan Jepang.

Direktur PT Cantika Puspa Pesona Wulan Tilaar Widarto optimistis bisnis kecantikan optimisbisnis kecantikan makin tumbuh. Maklum, tingginya tingkat kesibukan dan stres, serta gaya hidup perkotaan membuat bisnis salon dan spa terus berkembang pesat. Apalagi, penggemar layanan salon dan spa tak terbatas pada perempuan, melainkan juga para lelaki.

Di Indonesia, Martha Tilaar Salon Day Spa memiliki cabang di beberapa kota seperti Batam, Jakarta, Lampung, Palangkaraya, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu masih ada beberapa di wilayah Sulawesi dan Sumatera. Di Sumatera, Martha Tilaar membuka outlet di Aceh dan Riau. Sedangkan di Sulawesi, Martlia Tilaar baru membuka satu outlet di Makasar. "Mungkin kami akan membuka beberapa spa di Indonesia Timur," kata Wulan.

Ia melihat adanya peluang dan potensi untuk bisnis salon kecantikan tumbuh di sana. Sebab, gaya hidup masyarakat di Indonesia Timur sudah mulai berkembang.

Membuka spa yangsudah ternama seperti Martha Tilaar Salon Spa memang terbilang mahal. Bila berminat, terwaralaba harus menyiapkan modal awal Rp 1,5 miliar. Franchise fee sebesar Rp L7". juta untuk lima tahun. Nilai biaya waralaba ini belum berubah sejak tahun 2008.

Demikian pula dengan biaya royalti. Besar royalti yang harus dibayar terwaralaba masih sama, yakni sekitar 5% dari total omzci Untuk membuka usaha spa ini. terwaralaba perlu menyediakan lahan dengan luas minimal 250 meter persegi.

Pure Beauty Care

Klinik Pure Beauty Care kini memiliki tiga mitra yang tersebar di Medan, Serpong dan Jambi. Klinik yang khusus bergerak dibidang perawatan kulit muka dan tubuh ini berdiri pada 2008 lalu. Sampai saat ini. mereka belum mengubah nilai paket investasi yang ditawarkan untuk investor Pure Beauty Care.

Untuk menjadi terwaralaba, Pure Beauty care mengenakan biaya waralaba sebesar Rp 120 juta untuk masa kontrak empat tahun. Mereka menawarkan keringanan pembayaran, dengan membayar setengah dulu saat penandatanganan nota kesepahaman sambil menunggu renovasi tempat. Begitu renovasi tempat selesai, terwaralaba harus segera melunasi biaya franchise.

Setelah itu, nantinya terwaralaba juga harus membayar royalty fee sebesar 5% dari omzet per bulan. Asyiknya, terwaralaba baru membayar royalty fee setelah mereka balik modal. "Kami perkirakan masa balik modal itu setelah satu tahun usaha berjalan," kata Irene Yasmintiah, Pengelola PT Pure Beauty Care Indonesia.

Dengan mengusung produk perawatan kulit, Pure Beauty Care yang memakai bahan baku alami dari ekstrak buah-buahan, klinik kecantikan Pure Beauty Care menawarkan perawatan yang sehat. Produk perawatan kulit Pure Beauty Care langsung didatangkan dari Belanda. "Semua bahan perawatan dan peralatan kita impor," jelas Irene.

Perusahaan ini membidik peluang pasar pada segmen kelas menengah. Irene mengatakan, alasan pemilihan kelas menengah itu karena klinik perawatan kulit yang menyasar kelas atas sudah penuh dengan beberapa brand sudah dikup kuat, seperti Natasha dan Erha. "Pasar masih tetap terbuka luas," kata Irene.

Klinik Pure Beauty Care ini menawarkan produk untuk mengatasi masalah jerawat, dek, keripnt pemeliharaan kulit, alergi kulii. dan kekeringan kulit Bahkan tidak hanya itu, Irene bilang, klinik ini juga menawarkan peravvatan bagi konsumen yang mengalami permasalahan seputar bentuk tubuh.

Untuk menjadi mitra, hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan bisnis ini ai ialah kompetensi dalam bidang kecantikan. Sang franchise harus memiliki kecintaan dan ketekunan di bidang ini. Bisnis kecantikan berbeda dengan bisnis makanan, butuh kesabaran," ujar Irene

Sampai saat ini, mereka sudah memiliki tiga mitra baru. Maklum, sebagai pendatang baru, Pure Beauty Care lebih memfokuskan diri untuk membangun brand image dengan konsep yang Pure Beauty Care.Dengan brand image yang kuat, Irene yakin bisa mendorong calon pasien untuk berani mencoba menggunakan produk dari Pure Beauty Care. "Maklum, menggunakan produk kecantikan itu tidak seperti mencoba makanan atau baju," kata Irene

Kembangkan pasar di Luar pulau jawa

SETIAP Perempuan pasti selalu ingin tampil cantik, wangi dan awet muda. Wajar bila mereka sering berkunjung ke salon untuk berbagai perawatan, mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut. Apsar terbuka lebar di kota-kota besar inilah yang menjadi ladang bisnis menjanjikan bagi bisnis salon kecantikan.

Menurut Pengamat waralaba Erwin Halim, pasar salon kecantikan akan terus berkembang. Permintaan akan semakin banyak , karena konsumen bukan lagi kaum hawa, tetapi juga kaum adam. Alhasil, meski pemain lama sudah banyak, salon dan spa baru terus saja bermunculan.

Namun, banyaknya pemain yang terjun ke bisnis ini, lanjut Erwin, juga mengakibatkan pasar salon kecantikan menengah atas jenuh. Oleh karenanya, ia menyarankan untuk mencoba terjun ke bisnis salon kecantikan untuk kalangan menengah dan harga ekonomis. Khusus untuk segmen ini, belum banyak pemain yang bersedia masuk karena investasi salon kecantikan cukup besar.

Ada baiknya, pemilik salon membuat merek kedua yang harganya lebih ekonomis dan terjangkau. Ia mencontohkan, salon Rudy Hadisuwarno yang menciptakan merek kedua bernama Brown Salon. Banderol harga di salon ini lebih murah karena mereka membidik segmen remaja. “ harus ada brand kedua untuk menggaet pasar menengah, “ kata Erwin.

Kemudian para pemilik salon kecantikan juga harus memiliki keunikan untuk menarik pelanggan. Selain itu, meraka juga bisa mencari pasar baru di luar Pulau Jawa yang belum banyak pesaing, seperti yang dilakukan Martha Tilaar. “ ini potensi besar, meski belum ada permintaan. Tapi, permintaan itu bisa diciptakan lewat edukasi dan sosialisasi, “ jelasnya.

Saturday, October 1, 2011

Memacu imbal hasil di bisnis sewa mobil

Mengintip tawaran waralaba ACR Rent Car asal Pekanbaru, Riau


Kontan, 28 September 2011
Handoyo, Hafid Fuad

JAKARTA. Perkembangan bisnis franchise atau waralaba di Indonesia sangat pesat. Jenis usaha yang diwaralabakan pun makin beragam. Tak hanya makanan, bengkel pun diwaralabakan. Bahkan belakangan ini di Pekanbaru, Riau, muncul waralaba sewa mobil atau car rental.

Adalah Anthon Yuliandri, pemilik ACR Rent Car, yang mewaralabakan bisnis sewa mobilnya sejak empat bulan silam. Perusahaan yang berdiri sejak 2006 silam itu sekarang telah berkembang sebanyak dua cabang dengan mobil sewaan sebanyak 150 mobil. "Respons masyarakat cukup baik. Di Pekanbaru ini kami punya 300 pelanggan tetap dari kalangan pertambangan," ungkap Anthon.

Itulah sebabnya, Anthon optimistis, waralaba sewa mobil ini bakal sukses. Lihat saja, meskipun baru empat bulan menjadi pewaralaba, ACR telah menggandeng satu terwaralaba di Samarinda, Kalimantan Timur.

Kepada terwaralaba Anthon pun menjanjikan kemudahan, mulai dari bantuan pemasaran sampai memberikan rekomendasi pula untuk mendapatkan pembiayaan dari bank atau perusahaan leasing. "Kami membantu terwaralaba mendapatkan pembiayaan yang murah dan syariah," ujar Anthon.

Anthon sadar bisnis sewa mobil itu rawan maling. Banyak cerita, mobil sewaan yang dibawa kabur penyewanya. Untuk masalah ini, Anthon telah menerapkan teknologi global positioning system (GPS) untuk setiap mobilnya. Ia perlu membangun sistem keamanan untuk mobil sewaannya. Sebab, dengan sistem ini, keberadaan mobil selalu termonitor oleh kantor.

Untuk menjadi terwaralaba, Anthon menawarkan tiga paket usaha. Yakni, paket ekonomis senilai Rp 50 juta, paket medium sebesar Rp 70 juta, serta paket premium dengan nilai investasi Rp 310 juta.

Anthon menjelaskan, jika terwaralaba memilih paket premium atau paket lengkap, maka seluruh aktivitas hingga bisnis berjalan diurus oleh pewaralaba.

Bagi terwaralaba yang tertarik untuk bergabung dengan paket investasi Rp 310 juta ini, mereka akan mendapatkan beberapa dukungan usaha. Seperti, prosedur sistem operasional ACR, berbagai pelatihan, uang muka untuk kredit empat unit Toyota Avanza, sewa kantor selama setahun, penggunaan nama ACR selama masa kontrak lima tahun, desain interior kantor, dukungan promosi, serta perlengkapan kantor.

Dengan tarif sewa yang bersaing, yakni Rp 500.000 per 12 jam plus biaya tambahan Rp 15.000 untuk setiap jam kelebihan waktu sewa, Anton memperkirakan, omzet per bulan yang mampu diperoleh mitra dengan empat unit mobil sekitar Rp 20 juta.

Dengan omzet segitu, terwaralaba bisa balik modal selama tiga tahun. ACR baru menarik royalty fee setelah usaha berjalan tiga tahun sebesar 2,5% dari omzet.

Menurut pengamat waralaba, Erwin Halim dari Proverb Consulting, perkembangan usaha waralaba pada bidang penyewaan mobil merupakan jenis baru namun prospektif.

Namun, Erwin mengingatkan, ada dua hal penting yang harus diawasi untuk jenis waralaba baru ini, yaitu masalah pengenalan merek dan hal-hal teknis. Hal teknis ini meliputi kondisi mobil, asuransi, pelayanan, dan lainnya.

Pada dasarnya masyarakat ingin jadi terwaralaba dari merek yang sudah terkenal. Selain itu, "Untuk usaha di bidang jasa, khususnya transportasi, maka perusahaan harus membangun kepercayaan pelanggan," ujar Erwin.


ACR Rent Car
Jl. Kayu Manis Nomor 163
Kompleks Beringin Indah, Pekanbaru, Riau
Telepon: (0761) 562123