Friday, May 31, 2013

Cara Mencari Supplier Untuk Bisnis Online

PERTANYAAN:
Pak Erwin Yth.
Saya serorang mahasiswi saat ini saya menjalankan bisnis online di waktu luang saya. Produk yang saya jual adalah kaos jersey club sepak bola yang merupakan barang impor original. Pertanyaan saya adalah, sejak berjualan kaos jersey ini saya tidak dapat mengatur waktu kuliah. Kedua, saya ingin dapat membeli langsung produk yang saya jual dari luar negeri, bagaimana cara yang murah dan cepat.
Wena
Di Alam Sutera

JAWABAN:
Dear Sdri. Wena,
Jikalau Anda merasa bisnis online anda sudah mengganggu waktu anda kuliah, ada kemungkinan bisnis anda sudah semakin baik, order semakin banyak order sehingga akhirnya anda kewalahan. Ini pertanda baik untuk suatu bisnis. Hanya, saat ini persoalannya, ternyata usaha tersebut telah mengganggu aktivitas kuliah,”pekerjaan” utama anda pada saat ini.

Ada solusinya dan relative mudah. Buat saja analisis usaha. Kalau ternyata bisnis online ini secara profit sudah mencapai beberapa kali lipat dari UMP (Upah Minimum Propinsi) tentunya sudah layak anda mulai memperkerjakan orang lain. Misalnya, carilah seorang atau beberapa orang karyawan untuk menjalankan bisnis anda.

Jika berdasarkan analisis ternyata profit tersebut belum mencapai beberapa kali UMP, anda bisa memilih skema bagi hasil dengan orang lain yang menjalankan sebagian pekerjaan Anda.

Saran saya, masalah keuangan jangan dulu diserahkan ke orang lain. Artinya tetap harus anda pegang sendiri. Untuk masalah operasional dan marketing bisa anda libatkan orang lain. Sehingga kegiatan yang menyita waktu pekerjaan utama anda tidak lagi mengganggu.

Yang kedua, mengenai bagaimana kalau mau mendapat supplier langsung dari luar negeri. Pertanyaan anda ini sudah juga ditanyakan oleh banyak pemain usaha online. Jawabannya tidak sulit.

Jika anda mempunyai kartu kredit, anda dapat langsung melakukan transaksi dan membeli secara online untuk mencari supplier.carilah supplier di luar negeri sana yang harganya bersaing. Tentunya dengan kualitas yang anda inginkan, mulailah dengan jumlah sedikit dulu. Setelah anda dapat percaya kualitas dan pengirimannya barulah membeli lebih banyak.

Untuk menjaga keamanan penggunaan kartu kredit anda terhadap “carding” hati-hatilah menggunakan kartu dalam berbelanja. Untuk amannya gunakan jasa broker seperti paypal dimana sebagai pembeli anda tidak dikenakan biaya. Dengan demikian, anda terhindar dari memberikan nomor kartu kredit langsung di dunia maya.

Namun harus dipertimbangkan, jikalau anda dapat membeli langsung namun jika ternyata lebih repot dan lebih mahal, bukankah sebaiknya membeli dari supplier anda sekarang ini? Tentunya jika masalah anda adalah tidak mau tergantung hanya pada satu supplier yang ada saat ini, anda dapat mencari lagi supplier lain, termasuk supplier yang ada di Indonesia.

Ada kemungkinan dengan pertanyaan anda di Rubrik Konsultasi Usaha ini, kemudian ada yang tertarik menjadi supplier dan menjadi mitra usaha anda. Maka, silahkan kirim email anda ke saya.

Salah satu hal yang menarik dalam berbisnis online adalah mencari “marketing channel” yang unik. Sebagai seorang pebisnis online anda harus mencari maketing channel apa yang paling baik untuk produk anda. Dan lagi, hal ini juga unik untuk masing-masing pelanggan. Jadi anda harus mencari marketing channel untuk produk dan pelanggan anda. Memberi jawaban untuk anda.Untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan,  pembaca dapat mengirim email ke Erwin.halim.mba@gmail.com.



Sumber : Kontan 31 Mei 2013

Friday, May 17, 2013

Bagaimana Menjalankan Sebuah Bisnis yang Baik?

PERTANYAAN:
Pak Erwin Yth.
Perkenalkan nama saya Hendra. Saya ingin menanyakan beberapa hal mengenai masalah bisnis saya. Bisnis saya restoran, terutama Chinese food. Yang ingin saya tanyakan : bagaimana membangun sistem yang baik, brand yang kuat dan manajemen low cost. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih. Semoga saya diberi pencerahan atau solusi oleh Bapak Erwin

Hendra
Lewat email

JAWABAN:
Salam kenal juga Pak Hendra. Sebagaimana email bapak dan balasan saya lewat email. Menurut saya setiap bisnis spesifik. Ada banyak restoran Chinese food yang berhasil dan banyak juga yang gagal. Banyak kelasnya, ada yang di pinggir jalan pakai tenda seperti di sepanjang Jl. Pecenongan, di dalam ruko dan ada di mal serta di hotel bintang lima. Jadi pasti berkarakter berbeda.

Bagaimana membangun sistem yang baik? Sistem yang baik selalu di dasarkan dari yang disebut dengan rantai nilai (calue chain). Kalau kita dapat membuat rantai nilai yang disukai pasar/pelanggan, maka kita akan sukses dalam pemasaran. Namun perlu di ingat bahwa di dalam perusahaan kita (restoran) harus ada sistem operasi yang baik.

Bagaimana bapak mendapat suplai barang, apakah mempunyai supplier yang dapat dipercaya kualitas dan harganya, tidak sepihak mencari keuntungan dan menjaga keberlanjutan suplai Anda. Lalu dari proses. Apakah restoran Chinese food bapak sudah mempunyai sistem proses yang jelas dan baku? Kalau chef/koki diganti apakah kualitas makanan yang dijual dapat dijaga? Kalau alat masak ada yang rusak apakah ada penggantinya, sehingga proses pembuatan makanan tetap berjalan?

Bagaimana konsumen memesan makanan, jangan salah pesan, salah bayar, cara pembayaran dengan cash atau credit card. Ada banyak hal yang diperhatikan dan dikerjakan. Bagaimana membangun brand yang kuat? Brand yang kuat dapat dibentuk kalau restoran bapak mempunyai kelebihan bersaing (competitive advantage), memberikan kepuasan ke konsumen, sehingga tercipta loyalitas konsumen (customer loyalty).

Kalau bisnis bapak dapat mencapai tahap ini, konsumen bukan hanya tidak lari tapi akan mengajak konsumen lain mencari produk Anda. Kita lihat banyak brand yang begitu kuat seperti Aqua, Toyota, Bakmi GM, A&W restaurant dan banyak lagi. Diminta mengganti produk pun konsumen tidak mau. Ada kepercayaan dari konsumen dari konsumen untuk tidak mengganti dan malah mengajak orang lain. Ada pepatah mengatakan, “Dimana ada barang yang bagus pasti banyak yang mencari”. Bagaimana membuat brand yang kuat? Selain banyak hal harus diperhatikan dan dikerjakan, tentu memerlukan waktu juga.

Bagaimana membangun manajemen yang low cost? Pertanyaan three in one ini memang menjadi incaran banyak pebisnis. Harus diingat bahwa low cost tidak sama dengan low price. Artinya, bisa saja bapak mengoperasikan dengan low cost tapi harga jual tidak murah.

Namun bisa juga keduanya terjadi. Ada salah satu perusahaan  terbesar di Indonesia, mempunyai divisi yang namanya”divisi efisiensi”. Tugasnya adalah mencari apakah masih dapat dikurangi biaya dari sebuah proses. Kalau dari segi uang tidak bisa, dicari dari segi waktu dan kualitas. Artinya tetap saja low cost.

Dengan harga sama, namun lebih cepat dapat atau kualitas lebih baik. Sebagaimana kesimpulan, pertanyaan bapak saya simpulkan sebagai “ know how”nya menjalankan sebuah bisnis adalah unik, punya karakter sendiri dan perlu lebih banyak informasi, analisa dan setelah di analisa dilakukan sesuai tujuan.Untuk informasi lebih detail pembaca dapat mengirim email ke Erwin.halim.mba@gmail.com 



Sumber : Kontan 17 Mei 2013

Wednesday, May 8, 2013

Mencicipi Manis Laba Usaha Pancake



JAKARTA. Meski roti pancake atau panekuk bukanlah makanan asli Indonesia, namun kini peminatnya semakin banyak. Maklum, rasa kue dadar dengan topping aneka rasa kuah kental ini, bisa diterima lidah masyarakat kita. Tak heran, bermunculan usaha yang menawarkan sajian pancake. Salah satunya, brand Mrs. Pancake asal Yogyakarta.Deborah Kartika mendirikan usaha Mrs. Pancake sejak tiga tahun silam. Ia menawarkan lebih dari 10 varian rasa pancake. Sejumlah menu pancake yang menjadi andalan adalah banana choco cheese, frutty yoghurt, blackforest, honey, dan capuccino. Ada pula klappertart dan french fries. 

Untuk minuman, Mrs. Pancake menawarkan menu jus, smoothie, dan frapuccino. Harganya berkisar Rp 5.000 hingga Rp 15.000.Deborah mengklaim, kelebihan produknya yaitu menggunakan bahan-bahan berkualitas yang diimpor. Selain itu, ia tidak menggunakan bahan pengawet dan selalu fresh. "Bahan-bahan harus dimasak yang baru lagi setiap hari," ujarnya. Demi mempercepat perkembangan usahanya, Deborah mulai menawarkan peluang kemitraan sejak April 2013. Sejauh ini, baru ada satu gerai Mrs. Pancake milik pusat yang berlokasi di Yogyakarta. 

Dua Paket

Anda tertarik menjadi mitra Mrs. Pancake? Deborah mengemas dua pilihan paket kemitraan. Pertama, konsep booth seharga Rp 35 juta. Kedua, paket counter atau mini cafe dengan investasi Rp 50 juta. Mitra yang membeli paket booth berhak mendapatkan booth berukuran 150 x 80 x 150 cm, kompor, kulkas, freezer, seluruh peralatan, bahan baku awal, seragam, dan pelatihan karyawan. 

Sedangkan, pada paket kedua, mitra akan memperoleh meja konter, kursi dan meja, peralatan lengkap, bahan baku awal, neon box, seragam, pelatihan, dan dekorasi ruang.Deborah menargetkan, mitra bisa membukukan omzet berkisar Rp 15 juta hingga Rp 30 juta sebulan, tergantung jenis paket. Jika, mitra mampu mengantongi laba bersih sekitar 30%, maka diperkirakan sudah bisa balik modal dalam enam hingga delapan bulan. 

Ia tidak mengutip royalty fee dari mitra, namun seluruh bahan baku wajib dibeli dari pusat.Pengamat waralaba, Erwin Halim menilai, untuk usaha yang baru menawarkan kemitraan, setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama, sebaiknya usaha itu sudah membuka minimal 3 gerai, supaya bisa memproyeksikan keuntungan dengan lebih jelas dan akurat. 

"Satu gerai saja belum cukup untuk memberikan gambaran. Bisa saja gerai lainnya dikelola atau dibuka oleh keluarga atau teman yang potensial," paparnya.Kedua, produk yang dijual  harus punya keunikan yang dapat menarik konsumen. Menurut Erwin, pancake termasuk makanan yang sulit dibuat, tapi dengan membuat topping yang menarik dan khas, bisa mendatangkan banyak pembeli.Terakhir, pemilik usaha harus menetapkan segmentasi pasar yang jelas, supaya usaha bisa berkembang ke arah yang menguntungkan.




Sumber : KONTAN, Rabu, 08 Mei 2013
  Revi Yohana



Saturday, May 4, 2013

Kemitraan Soto Masih Tetap Hangat


JAKARTA. Soto merupakan makanan khas Indonesia. Kuahnya yang hangat dan sarat bumbu menjadikan kuliner ini punya banyak penggemar. Makanan ini pun bisa dinikmati semua usia dan kalangan. Tak heran banyak penjaja soto, baik skala kaki lima hingga kelas resto.Kelebihan usaha soto adalah cenderung stabil, tidak mengalami pasang surut seperti bisnis kuliner lainnya, yang kadang mengandalkan tren semata.Dari tiga kemitraan yang KONTAN ulas kali ini, semuanya pun mampu berkibar, karena mampu mempertahankan kualitas rasa. Jika, Anda tertarik menjajal bisnis soto, tak ada salahnya mencermati hasil review usaha Soto Kudus Kauman, Soto Kudua Pak Minto, dan Soto Ayam Jolali berikut ini :

·         Soto Kudus Kauman
Usaha Soto yang dirintis Ludi Priyanto di Jakarta pada 2005 ini masih terus berkembang dari tahun ke tahun. Tahun lalu, tercatat ada 14 gerai Soto kudus Kauman yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa Tengah.Nah, dalam setahun terakhir, usaha ini berhasil menambah dua gerai baru. Jadi, sekarang total sudah ada 16 gerai. Rinciannya, empat gerai milik pusat, sisanya milik mitra. “Sebentar lagi, akan ada gerai baru yang akan dibuka di Palembang,” tutur Ludi.Sampai sejauh ini, Ludi belum mengerek biaya investasi untuk menjadi mitra Soto Kudus Kauman. Calon mitra cukup menyiapkan kocek sejumlah Rp 60 juta. Investasi tersebut sudah termasuk Joint fee sebesar Rp 30 juta, dan paket peralatan lengkap.

“Tapi jika dengan sewa tempat sekitar Rp 170 juta,” juta,”paparnya. Bagi calon mitra yang belum memiliki tempat, Ludi memang bersedia mencarikan lokasi yang strategis. Ia bilang, rata-rata tempat disewa untuk dua tahun, walaupun akan lebih praktis bila mitra menyewa sekaligus untuk lima tahun.
Selain paket investasi yang masih sama, harga jual produk ke konsumen pun masih tetap seperti tahun lalu. Soto racikannya tetap dibanderol Rp 9.000 per porsi.Ludi mengaku, walaupun prospek Soto Kudus selama ini, namun ada kalanya harga bahan baku melonjak. “ Bulan Maret-April lalu, harga-harga sempat naik, tapi saya tidak menaikkan harga atau mengurangi bumbu. Sya mengakali dengan penghematan dibagian lain,”bebernya.

Ke depan, ia membidik pembukaan cabang di setiap propinsi di Indonesia. Pamor Soto Kudus Kauman memang tidak diragukan. Selain popular, soto ini juga telah menjadi langganan istana setiap tahun di hari Lebaran.Ludi mengklaim, kunci kesuksesan adalah selalu mempertajankan konsistensi kualitas bumbu dan resep soto. Selain itu, ia tetap menggratiskan bagi ibu hamil yang makan di tempatnya. “Makan gratis untuk ibu hamil bukan untuk promosi, tapi untuk mengenang kisah antara saya dan ibu saya,”ucapmya.

·         Soto Kudus Pak Minto

Kabupaten Kudus memang sangat terkenal dengan racikan sotonya. Salah satu usaha kuliner yang menyajikan soto kudus, ialah Soto Kudus Pak Minto. Kedai ini berdiri sejak 2007 di Depok, Jawa Barat. Namun, pemiliknya, Azam Rusdianto, baru menawarkan kemitraan pada 2011.
Ketika KONTAN mengulas kemitraan ini pada April 2011, Soto Kudus Pak Minto sudah punya 4 gerai yang tersebar di Malang, NTB, dan Jawa Tengah.

Dua tahun berselang, jumlah gerainya bertambah cukup pesar menjadi 20 gerai yang tersebar di Pulau Jawa, NTB dan Bali. Adapun, lima gerai milik pusat, sementara sisanya milik mitra.
Azam bilang, bisnisnya bisa berkembang relative pesar karena menu yang ditawarkannya sudah cukup popular dan berupa kuliner tradisional. “sekarang masyarakat malah sangat menghargai masakan tradisional, salah satunya soto kudus,” katanya. Dikedai Pak Minto, Soto Kudus disajikan dalam mangkuk keramik mungl, layaknya soto Jawa Tengah. Dengan kuah bening, rasanya cenderung lebih gurih dari soto ayam biasa.

Keunggulan lain dari kedai Pak Minto, yaitu menyajikan juga menu andalan lain, seperti garang asem dan pindang daging. Seiring pekembangan usaha ini, maka paket investasi pun lebih tinggi, jika , dulu, Azam menawarkan kemitraan seharga Rp 30 Juta, kini nilai investasi sudah naik menjadi Rp 40 juta. Rinciannya sebesar Rp 35 juta untuk franchise fee, plus rp 5 juta untuk pendamping usaha. Dengan investasi itu, mitra akan mendapatkan perlengkapan dapur, seperti angkringan soto, freezer box, kompor dan peralatan makan.

Azam optimistis, gerai mitra bisa meraup omzet Rp 60 juta sebulan, dengan laba bersih sekitar 30%,”dalam kurun waktu 9 bulan, mitra sudah balik modal,”ujarnya.
Selain paket investasi, Azam juga mengerek harga jual menu, masing-masing sekitar Rp 2.000. jadi, sekarang beragam menu di kedai Pak Minto dibanderol berkisar Rp 10.000 hingga rp 17.000 per porsi.
Meski tidak menargetkan jumlah penambahan mitra, namun Azam berharap, mitranya bisa tersebar ke seluruh pulau-pulau di Indonesia. Ia yakin, soto kudus bisa diterima lidah masyarakat dari sabang hingga merauke.

·         Soto Ayam Jolali
Usaha soto ayam ini dirintis Hendro Dwi Sriyantono sejak 2006 di Surabaya, Jawa Timur. Brand yang mengusung menu soto ayam kampong khas Surabaya ini pun mulai menawarkan kemitraan dua tahun kemudian. Terakhir KONTAN mengulas kemitraan ini pada Juli 2011, tercatat sudah ada 30 gerai Soto Ayam Jolali. Sekarang, jumlahnya bertambah menjadi 36 gerai, yang tersebar di Surabaya, Bekasi, dan Sulawesi.

Hendro menuturkan, belakangan ini, pertumbuhan gerai Soto Ayam Jolali lebih banyak di kawasan Indonesia Timur. Seperti setahun terakhir, mitra baru datang dari Lombok, dan Sulawesi.
Ia bilang, sejauh ini, promosi masih menggunakan cara serupa, yakni promosi online dan mengikuti pameran dari Departemen Perdagangan. Menurut Hendro, kunci bisa bertahan di bisnis ini adalah mampu mempertahankan kualitas rasa soto. “karena ini bisnis di bidang makanan, makanya yang terpenting kualitas,”ungkapnya.

Makanya, ia mewajibkan mitra membeli bumbu soto koya dari pusat. Sedangkan untuk bahan baku lainnya di serahkan kepada mitra. Ada tiga menu pilihan di gerai Soto Ayam Jolali, yaitu soto ayam campur, soto ayam jeroan, dan soto ayam kulit. “kami mempertahankan keaslian soto Surabaya,” klaim Hendro mengenai alasan tak adanya penambahan varian menu soto baru.
Dalam setahun terakhir harga soto yang dijajakan pun masih sama, yakni berkisar Rp 8.000 – Rp 12.000 per porsi. Besaran paket investasi pun masih sama.” Kami menyasar pasar menengah bawah, jadi diusahakan harga paket dan produk tidak terlalu sering naik,” imbuh Hendro.
Ada dua paket yang ditawarkan. Pertama, paket gerobak dan tenda senilai Rp 20 juta. Mitra berhak mendapat perlengkapan seperti gerobak, tenda, meja dan kursi mangkok soto, perlengkapan memasak, dan bahan baku.

Kedua, paket ruangan senilai Rp 30 juta. Mitra mendapatkan peralatan yang sama dengan jumlah lebih banyak. Hendro juga memberikan pelatihan standar bagi mitra, seperti pelatihan meracik, menyajikan, melayani konsumen, hingga pemasaran. Ia mengutip royalty fee sebesar 3,5% dari omzet mitra.

Daftarkan Brand, Jangan Lupa Terus Inovasi

PENGAMAT waralaba Erwin Halim mencermati, kisaran harga soto yang ditawarkan ketiga pemain tersebut menyasar konsumen menengah ke bawah. Ini terbilang cocok dengan karakteristik peminat makanan tradisional.

Kata Erwin, sebenarnya, makanan tradisional memiliki pasar yang luas, dimana-mana ada. Sehingga, ia bisa dibilang tingkat kesulitan dalam menjual produk relatif rendah. Meski begitu, ia bilang tetap ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bisnis soto ini.
Pertama, pihak pusat harus mendaftarkan merek soto mereka ke Hak Kekayaan Intelektual (KAKI).” Kalau belum terdaftar bisa ada potensi nanti diklaim orang lain. Branding nya bisa hilang dan ada kekuatan hukum.”papar Erwin.

Contoh yang pernah terjadi pada usaha Rumah Makan Sederhana. Pemilik aslinya tidak lagi boleh menggunakan merek itu, karena sudah digunakan dan didaftarkan oleh orang lain.” Nanti, ujung-ujungnya, mitra terkena imbas, tidak boleh juga menggunakan merek tersebut,” kata Erwin.

Kedua, perlu ada inovasi menu yang bisa mendampingi soto sebagai sajian utama. Misalnya, aneka sambal atau sajian krupuk yang berbeda, atau menu kolaborasi makanan tradisional dan makanan modern. Tujuannya, supaya pelanggan tidak akan cepat jenuh. Namun, inovasi menu pun harus selaras dengan konsep makanan tradisional.

Ketiga, dari segi pelayanan kepada konsumen,”pelayanan tentu harus ditingkatkan. Selain itu faktor kebersihan mutlak diperlukan,”saran Erwin.

Sumber : Kontan, 04 Mei 2013
   Pravita K, Revi Yohana, Marantina N, Noor M. Falih


Friday, May 3, 2013

Bagaimana Cara Mendongkrak Penjualan Kedai Bakmi?


PERTANYAAN:
Yth. Bpk. Erwin Halim
Saya memiliki kedai bakmi selama hampir 20 tahun. Mula-mula sulit saya jalankan, namun setelah beberapa tahun, berkembang sampai dalam sehari penjualan saya dapat mencapai 40 kg bakmi.

Namun dalam dua tahun terakhir penjualan saya menurun hanya sekitar 10 kg perhari, kalau ramai hanya 15 kg per hari. Selama ini pelayanan dan produk saya sama saja hampir tidak ada yang berubah. Sementara di sekitar saya ada tiga kedai bakmi lainnya, yang dua tetap ramai dan satu malah tutup.Yang menjadi pertanyaan saya mengapa penjualan saya menurun, bagaimana meningkatkannya?
Agoan-kartini
Jakarta
JAWABAN:
Dear Bapak Agoan,
Tentunya saya memerlukan lebih banyak informasi dari sekadar. Dari ukuran-ukuran penjualan yang bapak berikan memang secara drastis terjadi penurunan. Kalau melihat lingkungan si sekitar bapak juga ada kecenderungan penurunan penjualan dengan adanya kedai bakmi yang ditutup.

Bakmi adalah produk yang unik, hampir di seluruh dunia ada. Namun semuanya memiliki keunikan rasa dan variasi berbeda. Ada kekhasan dalam setiap produk. Dalam sebuah laporan media masa, malah mi instan sudah menggantikan beras untuk sebagian masyarakat Indonesia yang berpola hidup tertentu. Ini menunjukkan kalau permintaan mi instan atau bakmi sangat bagus. Namun, dari perkembangan yang ada, tetap saja ada yang disukai dan tidak. Jadi, konsumennya tetap ada untuk masing-masing segmen makanan.
 
Kembali ke kedai bakmi bapak. Menurut saya, kalau kita tetap memberikan pelayanan yang seperti biasa, kita akan tertinggal. Karena lingkungan kita berubah. Ada kemungkinan konsumen kita juga berubah, selain pesaing kita berubah. Dengan memberikan yang sama (mungkin tetap baik) dan konsumen kurang menyukainya, hal ini menunjukkan ada kemungkinan konsumen kita menyukai hal-hal lain yang tidak, atau belum kita penuhi.

Dengan tidak berubah, mengadaptasi atau melihat keinginan dan kebutuhan konsumen, artinya kita tidak mengisi kebutuhan pasar atau konsumen kita. Kita melihat beberapa restoran bakmi yang terkenal tetap dapat bertahan sampai saat  ini dan malah membuka cabang baru. Artinya mereka dapat melihat peluang dari kebutuhan dan keinginan konsumen atau pasar.

Ada banyak yang dapat kita berikan kepada konsumen, karena begitu banyak persaingan yang ada. Dari deferensi produk (variasi produk), dapat berupa perubahan  rasa, tambahan menu makanan dan minuman, kemasan, pelayanan kepada pelanggan, teknik marketing, penampilan outlet, jasa antaran, membuka cabang di tempat lain dan lain sebagainya.

Inti dari usaha yang harus bapak lakukan adalah melihat dan mencari apa yang menjadi keunikan/kelebihan dari produk dan layanan dari bakmi bapak, dan apa yang menjadi keinginan konsumen bapak. Mungkinkah banyak konsumen yang kurang menyukai penggunaan vetsin (MSG) karena semakin banyak yang sadar kesehatan?

Mungkinkah konsumen ingin ada variasi jenis bakmi ada yang halus, lebar, kriting dan lainnya, adanya variasi topping, mungkin pangsitnya, baksonya, jenis sambelnya ada yang cair, cabe potongan, atau tingkat kepedasannya ataupun tambahan jenis minuman yang tidak biasa. Hal ini tentunya perlu waktu, dan harus disadari saat ini di semua lini bisnis terus terjadi perubahan. Yang tidak berubah adalah perubahan ini (artinya harus ada “perubahan” terus menerus).

Semoga bapak berhasil mengidentifikasi dan meningkatkan penjualan kedai bakmi bapak. Untuk informasi lebih detail bapak dapat mengirim email ke Erwin.halim.mba@gmail.com.


Sumber : Kontan 3 mei 2013