Jumlah
pengendara motor terus bertambah di Indonesia. Seiring dengan itu, bisnis
bengkel sepeda motor pun turut menggeliat. Terbukti, bisnis jasa pemeliharaan
dan perbaikan sepeda motor ini makin menjamur.Bahkan, lantaran peluang pasarnya
besar, kini banyak bengkel motor menawarkan waralaba dan kemitraan. Dalam
review kali ini, KONTAN kembali mengulas perkembangan usaha beberapa kemitraan
bengkel motor.
Diantaranya
ada Bengkel Motor Center, Mr. Montir, dan Bengkel Bikemart. KONTAN pernah
mengulas tawaran usaha mereka di tahun lalu.Nah, saat ini, perkembangan bisnis
ketiga bengkel itu ternyata masih mencatat pertumbuhan positif. Mereka berhasil
mengalami pertumbuhan usaha dan jumlah mitra. Seperti apa persisnya perkembangan
usaha mereka, berikut ulasannya:
Bengkel
Motor Center (BMC)
Pertumbuhan
bengkel motor asal Yogyakarta ini terbilang cukup baik. Sejak berdiri tahun
2008, BMC berhasil terus menambah jumlah mitra usahanya. Jumlah gerai BMC kini
sudah ada 24. Padahal, saat diulas KONTAN pada November 2011, jumlah gerainya
baru ada 19. Jadi, dalam sembilan bulan terakhir, BMC berhasil menambah lima
gerai baru. Dari seluruh gerai itu, gerai milik sendiri hanya ada satu.
Selebihnya milik mitra.Mitra usahanya ini tersebar di Jakarta, Bandung, Kediri,
Klaten, Denpasar, dan Palembang."Selepas Lebaran, kami sudah ada
kesepakatan untuk membangun BMC baru di Jambi dan Wonogiri," jelas Adi
Rosadi, pemilik BMC.
Maka,
paling tidak sampai akhir tahun jumlah gerainya bakal mencapai 25 cabang.
Menurut Rosadi, jumlah mitranya terus bertambah karena biaya investasi yang
ditawarkannya tidak memberatkan mitra. "Paket investasinnya masih sesuai
kemampuan calon mitra," kata Adi. Dalam kemitraan ini, BMC menawarkan tiga
pilihan paket mandiri. Yakni, paket kecil, menengah, dan paket besar.
Sebelumnya, nilai investasi untuk paket kecil dibanderol Rp 150 juta. Adapun
paket menengah dan besar, investor harus menyediakan duit masing-masing sebesar
Rp 185 juta dan Rp 250 juta.
Nah,
saat ini paket investasinya sedikit diturunkan. Untuk paket kecil dengan luas
lahan minimal 75 meter persegi turun menjadi Rp 125 juta. Sementara paket besar
turun menjadi Rp 245 juta. Adapun harga paket menengah masih tetap sama senilai
Rp 185 juta. "Penurunan biaya investasi ini karena saya semakin mengerti
cara memaksimalkan biaya pembangunan bengkel baru," katanya.
Meski
harganya turun, Rosadi menjamin gerainya tetap nyaman bagi pengunjung. Kualitas
layanan juga tidak ada yang berubah."Ruang tunggu kami bersih, ada pendingin
ruangan dan setiap orang mendapat welcome drink gratis," ujar Adi.
Selain
paket mandiri, BMC kini menawarkan paket baru yang dinamakan paket full
control. Paket full control ini mulai ditawarkan pada Januari 2012 lalu. Pada
paket ini, mitra akan mendapat kontrol dan pendampingan yang lebih intensif
dari pihak pusat. Sedangkan pada paket mandiri, mitra lebih bebas.
"Pada
paket full control kami menyediakan CCTV di lima titik toko dan membeli
cashback 5 juta untuk operasional awal," jelas Adi. Program cashback
diharapkan bisa meminimalisir risiko gerai mengalami kerugian. Harga paket full
control ini dipatok Rp 185 juta untuk paket kecil, Rp 245 juta untuk paket
menengah, dan Rp 350 juta untuk paket besar.
Omzet
mitra ditargetkan sekitar Rp 1,5 juta per hari. Dengan pendapatan sebesar itu,
mitra BMC diperkirakan bisa balik modal pada bulan ke-18 hingga ke-24.
Mr.
Montir
KONTAN
pernah mengulas tawaran waralaba Mr Montir pada Desember 2010. Saat itu,
bengkel yang berada di bawah bendera usaha PT Tecno Motor Indonesia ini masih
memiliki tujuh gerai, dan satu diantaranya milik mitra.
Nah,
saat ini, Mr Montir sudah memiliki 50 gerai. Lima diantaranya milik sendiri. R.
Dwi Kristianto, Sales Manager PT Tecno Motor Indonesia mengatakan, Mr Montir
akan membangun 18 gerai lagi pada tahun ini. Ditargetkan, jumlah gerai Mr
Montir sampai akhir tahun ini mencapai 150 di seluruh Indonesia. Untuk memcapai
target itu, bengkel yang mulai diwaralabakan November 2009 ini akan menjalankan
strategi baru. "Kami fokus buka cabang di luar Pulau Jawa," ujar Dwi.
Selain
itu, supaya semakin dikenal, Mr Montir juga rajin mengikuti pameran
franchise.Saat ini, gerai Mr Montir banyak berlokasi di Jabodetabek, Jawa, dan
Palembang. Agar bisa bersaing dengan bisnis yang lain, Mr Montir mematok harga
yang tidak terlalu mahal, tapi juga tidak terlalu murah. Harga biaya sevice
sekitar Rp 25.000. Harga tersebut masih bisa berubah tergantung lokasi cabang.
Saat
ini, Mr Montir juga sudah menaikkan biaya investasi. Sebelumnya, setiap calon
mitra harus menyediakan dana sebesar Rp 199 juta. Dana ini untuk franchise fee
Rp 50 juta. Sisanya untuk peralatan standar, lima bikelift, seragam, toolbox
dan pegawai. Investasi ini juga termasuk furnitur, komputer, training selama
dua minggu dan pajak reklame setahun. Namun, saat ini, mitra harus menyediakan
investasi sekitar Rp 300 juta. Sebesar Rp 100 juta dialokasikan buat franshise
fee. "Tapi saat ini ada diskon 25% menjadi Rp 75 juta," ujarnya.
Adapun sisanya untuk penyediaan peralatan.
Bikermart
Bikermart
milik Hendry Edy Wahono menawarkan konsep bengkel motor dan minimarket
sparepart dalam satu atap. Berdiri sejak 2008, bengkel motor ini resmi
menawarkan kemitraan setahun kemudian. Edy mengklaim, bengkel motornya
mengusung konsep bengkel modern.KONTAN sendiri pernah mengulas usaha bengkel
yang bermarkas di Purwokerto ini pada September 2011. Saat itu, Bikermart telah
memiliki 24 mitra.Sebelas bulan berlalu, kini Bikermart telah 30 gerai milik
mitra serta lima gerai milik sendiri. Menurut Hendry, paket investasi yang
ditawarkan tetap sama dan tak berubah. Begitupun dengan omzet dan balik
modalnya masih tetap.
Bikermart
menawarkan paket minimarket sparepart dan minimarket plus bengkel. Untuk paket
minimarket sparepart tersedia tiga pilihan. Yakni, gold, silver, dan bronze
yang masing-masing bernilai Rp 200 juta, Rp 150 juta, Rp 100 juta. Paket
minimarket plus bengkel juga tersedia tiga pilihan. Yakni gold, silver, dan
bronze dengan nilai masing-masing Rp 300 juta, Rp 200 juta, dan Rp 100 juta. Hendry
memperkirakan, mitra bisa meraih omzet Rp 60 juta-Rp 150 juta per bulan. Dengnn
pendapatan sebesar itu, mitra bisa balik modal sekitar satu hingga 1,8 tahun.
Hendry
mengaku, masih tetap fokus mengembangkan kemitraan di seluruh Pulau Jawa.
"Pulau Jawa masih tetap ujung tombak pasar bengkel sepeda motor di
Indonesia, mungkin tahun depan kami akan ekspansi ke luar Jawa"
ujarnya.Untuk mengembangkan usahanya, akhir Agustus nanti Bikermart berencana
meluncurkan konsep supermarket sparepart motor. Nantinya paket ini akan
dilengkapi pencucian motor dan helm serta kafe "Saya perkirakan nilai
investasinya sekitar Rp 2 miliar," jelasnya. Meski menawarkan paket
supermarket, paket minimarket tetap dipertahankan.
Pelayanan,
Kunci sukses Bisnis Bengkel
PENGAMAT
waralaba dari Proverb Consulting Erwin Halim menilai, peluang bisnis bengkel
motor masih sangat besar. Peluang bisnis ini menjanjikan di tengah tingginya
pertumbuhan sepeda motor. Selain di kota-kota besar, bisnis ini juga tetap
menjanjikan di kota-kota kecil hingga pedesaan.
“Jumlah
motor yang sangat banyak di peluang besar bagi bengkel motor, asal pelayanan
bagus dan harga kompetitif pasti bisa meraup pasar yang bagus,” ujarnya.
Beda
dengan bengkel resmi milik agen tunggal pemegang merek (ATPM), bengkel-bengkel
umum bisa men-service semua merek motor. Namun, dalam negelola bisnis ini ada
beberapa hal yang harus diperhatikan. Diantaranya menyangkut kualitas
pelayanan.
Pelayanan
ini tidak hanya terkait dengan service motor, tapi juga pelayanan terhadap
pemilik motornya. Misalnya, para pemilik motor diberi kesempatan untuk masuk
dan melihat sendiri ketika motornya di service. Jadi mereka bisa berkomunikasi
dengan montir dan mengemukan apa yang menjadi keluhan mereka.
Selain
itu, pemilik bengkel jangan langsung melakukan penggantian komponen begitu ada
kerusakan. Hal itu tentu memberatkan, seperti yang biasanya terjadi pada
bengkel-bengkel yang sudah punya brand.
Kelengkapan
sparepart juga harus diperhatikan. Meski bukan original, sparepart yang
disediakan tetap harus berkualitas baik. Dari segi harga tentu tetap lebih
murah dibandingkan produk yang orihinal. Selain itu, perlu juga diberikan
garansi pasca sevice tanpa dikenakan biaya lagi
Sumber
: Kontan Sabtu, 11 Agustus 2012
Revi Yohana, Fahriyadi, Noverius
Laoli,
Havid
Vebri