Merawat dan menjaga
penampilan tubuh dan wajah kini sudah menjadi kebutuhan, baik bagi para wanita
mau pun pria. Hal ini turut menggairahkan bisnis klinik kecantikan yang
menawarkan jasa perawatan tubuh dan wajah.Terbukti, banyak pemain
bisnis ini yang menawarkan waralaba dan kemitraan. Tawaran kemitraan ini salah
satunya datang dari klinik kecantikan Estetiderma di Jakarta Selatan.
Klinik kecantikan yang
berada di bawah naungan PT Estetika Dermanto Center ini menawarkan pelbagai
jasa perawatan kecantikan wajah. Di antaranya ada laser, facial, mikroderma
terapi, dan perawatan melalui obat-obatan merek Estetiderma.
Berdiri tahun 1997, klinik
ini resmi menawarkan kemitraan tahun 1998. "Saat ini telah ada 24 gerai
Estetiderma yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Bali, Balikpapan, dan
Samarinda," kata Agung Suhardi, Marketing Manager Estetiderma. Dari 24 gerai itu, tiga di
antaranya miliki pusat dan 19 lainnya milik mitra. Agung mengklaim,
produk-produk kecantikan yang digunakan sudah teruji klinis dan dibawah
pengawasan dokter spesialis kecantikan kulit. Dalam kerja sama kemitraan,
Estetiderma mematok biaya investasi sebesar Rp 174 juta. Mitra akan memperoleh
masa kerja sama dua tahun, pelatihan dokter dan terapis.
Selain itu, ada juga
fasilitas alat-alat perawatan wajah, seperti alat microderma terapi, radio
frekuensi untuk mengencangkan wajah, foto dinamik terapi, dan elektrokauster.
Perlengkapan klinik seperti sprei, waslap, handuk, dan selimut, juga sudah
termasuk dalam paket tersebut.Begitu juga dengan sarana
promosi, seperti spanduk, neon box, dan poster. Namun, paket Rp 147 itu belum
termasuk furnitur, dekorasi tempat, dan sewa tempat. Tenaga dokter juga wajib
disediakan sendiri oleh mitra. Untuk tempat usaha, mitra perlu menyediakan
tempat dengan minimal empat ruangan yang memiliki luas masing-masing 9 meter
persegi.Sementara untuk tenaga
dokter, mitra perlu merekrut dua orang dokter yang satu di antaranya adalah
dokter spesialis kecantikan.
Agung menargetkan, omzet
mitra dalam sebulan mencapai Rp 100 juta - Rp 140 juta. Dengan laba bersih 50%,
mitra diharapkan bisa kembali modal dalam 15 bulan. Untuk pungutan royalty fee
terdapat dua piihan. Yakni, 5% dari omzet atau membayar Rp 10 juta per tahun.
Pengamat waralaba dari Proverb
Consulting, Erwin Halim menilai, kerjasama ini mestinya memasok dokter ke
mitra-mitra. Bila diserahkan ke mitra,
pasti mereka akan kesulitan mencari dokter sendiri. "Apalagi di Jakarta,
izin praktik dokter dibatasi maksimal hanya tiga tempat saja," kata Erwin.Dari segi market, ia menilai
sudah tepat bila Estetiderma membidik segmen pasar kelas menengah atas. Segmen
pasar itu banyak terdapat di kota-kota besar.
Dari segi eksistensi,
Estetiderma juga sudah bertahan lama. Tinggal bagaimana membuktikan target
balik modal selama 15 bulan bisa tercapai. "Jadi perlu ada contoh outlet
yang sudah berjalan," ujarnya.
Rukan Permata Senayan Blok
C No.25
Jl. Tentara Pelajar, Jakarta Selatan
Sumber: Kontan, Rabu, 26
Desember 2012
Havid Vebri, Revi Yohana