Pak Erwin,
Saya web based game developer dan pernah memasuki bisnis
game online dengan tiga orang karyawan selama 1,5 tahun. Karena kekurangan
konsumen, saya akhirnya menutup usaha saya.
Sekarang ini, saya ingin memulai lagi memasuki insdustri
game, namun persaingan semakin ketat dan market semakin sempit. Bagaimana
memasuki dan dapat sukses di bisnis tersebut?
A.B.
Gunawan
Jakarta
JAWABAN
:
Pak
A.B. Gunawab, tentunya Anda lebih tahu dalam mendevelop game daripada saya,
terutama dalam hal coding. Pertanyaan Anda sebenarnya tidak mudah dijawab karena
bersifat strategis dan perlu lebih banyak informasi lagi. Memang banyak yang
gagal dalam bisnis game developer. Saya tidak tahu, seberapa besar Anda ingin
berinvestasi dalam bisnis ini pada langkah berikutnya.
Tapi,
di beberapa Negara maju, seperti industry kreatif seperti bisnis game
development ini sangat maju. Industry ini banyak menampung tenaga kerja
terampil yang tentunya membutuhkan banyak biaya untuk tenaga kerja tersebut.
Bukan hanya teknologi informasi/game developer yang diperlukan untuk membuat
coding yang mumpuni, namun juga dibutuhkan banyak designer, ahli bahasa, saoud
effect expert, dan animator.
Pada
intinya,selain memberi peluang yang besar, bisnis ini juga membutuhkan sumber
daya manusia yang besar, biaya yang
besar, dan resiko yang juga besar. Untuk memasuki bisnis ini, sebaiknya Anda
mencari jaringan pemasaran yang dapat membantu memasarkan produk Anda, yaitu berupa voucher untuk akses ke web
game Anda memang pada awalnya akan mengurangi profit Anda. Namun, dengan
membuat sebuah terobosan awal dari produk Anda, Quantity access yang besar daru
customer Anda akan tetap memberi profit.
Kerjasama
pemasaran ini juga harus ada batasannya. Tujuannya agar setelah produk
berkembang, Anda dapat dibuat sequel produk dengan kontrak pemasaran yang
berbeda. Dengan cara ini, Anda memiliki bargaining power agar proporsi bagi
hasil jatah Anda menjadi lebih menguntungkan.
Strategi
lain adalah juga menjual prosuk untuk versi offline, yakni dijual lewat DVD
atau program dengan software, produk Anda dapat dijual di banyak tempat tidak
secara virtual. Produk offline ini untuk brand awareness. Tentunya, pada produk
offline, banyak fitur-fotur yang dibatasi agar produk versi online tetap
diminati.
Versi
offline memang ada peluang di bajak. Namun, banyak juga software developer yang
piawai untuk mengakali agar software yang offline ini dapat tidak dapat
dibajak.
Tapi,
para game developer mengatakan, jika game Anda belum dibajak, berarti game Anda
belum sukses! Tentu saja, bukan tujuan kita kalau software kita dibajak.
Pernyataan itu hanya semacam benchmark laku tidaknya sebuah produk.
Tapi,
hal paling penting yang perlu Anda pikirkan adalah business model dari usaha
Anda. Cobalah berdiskusi dan mencari business model yang menghasilkan added
value yang berbeda dan sangat berbeda dengan game lain. Semoga sukses.
Sumber
: Kontan 22 Februari 2013
No comments:
Post a Comment