Monday, August 22, 2011

Hangat Laba Penjualan Pizza Murah

Mengintip kembali tawaran kemitraan pizza dari Stara Pizza, Pizza Rakyat, dan Doremi Pizza

khusus pizza, namun juga bisa dinikmati dari penjual pizza di pinggir jalan.

Dengan harga yang semakin terjangkau, kenikmatan bisnis pizza juga semakin meriah. Pangsa pasar yang semakin lebar membuat berbagai tawaran kemitraan berjualan pizza pun marak, seperti Stara Pizza, Pizza Rakyat, dan Doremi Pizza.Jumlah mitra yang semakin bert ambah membuktikan bahwa usaha pizza murah tetap menggiurkan

Stara Pizza

Stara Pwza ini berkantor pusat di Semarang, Jawa Tengah. Saat ini, Stara Pizza su-dah memiliki 21 mitra yang tersebar di Pulau Jawa. Penambahan mitra Stara Pizza in bilang fantastis. Sebab pada saal usaha kenulraan ini ditawarkan pada April 2010, Stara Pizza hanya mampu menjaring dua mitra.

Menurut pemilik Stara Pizza, Nurhadi, biaya investasi yang rendah membual investor tertarik bergabung. "Biaya investasinya tidak ada yang berubah," katanya. Selain itu, Sl ara Pizza juga banyak melakukan inovasi.

Selain enam menu lama, yaitu udang asam manis, jagung manis spesial, meal lovers, neopolitas pizza, ayam jamur, dan black pepper, Nurhadi menawarkan menu baru \-iitii kentang tornado dan i. |ies.

Untuk bisa menjadi mitra Stara Pizza, Nurhadi menawarkan empat paket kemitraan dengan nilai investasi masing-masing sebesar Rp 5 juta, Rp 7,5 juta. Rp 15 juta, dan Rp 20juta

Tiap paket dibedakan dari fasilitas peralatan yang diperoleh. Semakin besar investasi, perlengkapannya kian memadai untuk melayani lebih banyak pembeli. Dengan konsep take away, luas minimal usaha yang dibutuhkan hanya 1 meter persegi (n\-\

Untuk investasi Rp 5 juta, mitra akan mendapatkan gerobak mini atau booth dengan perlengkapan masak lengkap. Mitra juga mendapatkan 18 jenis balian baku awal untuk enam menu pizza.

Sedangkan paket senilai Rp 7,6juta, mitra akan mendapat gerobak kayuh.Termasukjuga mendapatkan 30 jenis bahan baku.

Kalau ingin booth lebih mapan, Anda bisa memilih tipe gerobak mini kafe dengan nilai investasi awal Rp 15 juta dan Rp 20 juta. Lokasi jualannya bisa di tempat rekreasi, di pusat perbelanjaan atau menjadi kafe mandiri. Mitra akan mendapatkan gerobak mini kafe dengan oven panggan berlubang sampai 20 buah

Dengan harga per porsi Rp 3.000 sampai Rp 7.500, Nurhadi mentargetkan omzet sebesar Rp 200.000 per hari. Dari penjualan ini, terwaralaba bisa mengambil margin keuntungan 20% sampai 30%. Tanpa (likuii|i biaya royalti apa pun, dia mengklaim mitra bisa balik modal dalam waktu lima bulan sampai enam bulan-.

Pizza Rakyat

Pizza Rakyat mencoba mengubah image pizza dari makanan mahal menjadi makanan semua kalangan. Muhammad Roby, Markrtinfi Pizza Rakyat mengatakan, dengan harga
yang relatif murah, Pizza Rakyat makin digandrungi masyarakat.

Itulah sebabnya, sampai saat ini, Pizza Rakyat sudah punya 69 mitra yang tersebar di seluruh Indonesia. "Setelah lebaran Pizza Rakyat akan mengubah ukuran usaha menjadi Iebih besar," katanya.

Mulai menawarkan kemit-raanya sejak 2010 lalu, Pizza Rakyat yang berpusat di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ini menawarkan tiga paket kemitraan senilai Rp 9 juta, Rp 9,5 juta, dan Rp 10,5 juta. Dari nilai Investasi im mitra akan mendapatkan gerai, satu sei peralatan, bahan baku awal untuk 120 loyang pizza, pelatihan, serta media promosi.

Pembeda dari masing-masing paket adalah bentuk dan besar gerai. Untuk investasi Rp 9 juta, gerai terbuat dari alumunium ukuran 140 cni x 60 cni x 200 cm. Sedangkan investasi Rp 9,5 juta, mendapatkan gerai ukuran 170 cni x 70crax210cm.

Besaran investasi untuk menjadi mitra Pizza Rakyat ini naik dibanding tawaran November 2010 ketika diulas KONTAN. Saat itu, Pizza Rakyat hanya punya dua paket investasi Paket pertama adalah paket reguler senilai Rp 9 juta, dan paket master Rp 17 juta. Nilai investasi paket master saat ini naik menjadi Rp 20 juta.

Harga per loyang pizza mencapai Rp 10.000 hingga Rp 15.000, lebih tinggi Rp 1.000 dibanding November lalu. "Harga disesuaikan dengan daerah masing-masing," kata Roby. Menurutnya, kenaikan biaya investasi dan harga per loyang pizza berlaku setelah lebaran untuk menyesuaikan harga bahan baku.

Mengusung menu seperti pizza sosis, pizza sayur, pizza daging sapi giling, dan pizza kombinasi, omzet mitra diperkirakan mencapai Rp 9 juta per bulan. Omzet didapatkan dari penjualan 15-20 loyang pizza setiap hari.

Ooremi Pizza

Memulai usaha sejak 2004 silam, namun Doremi Pizza baru menawarkan kemitraan dua tahun setelah beroperasi. Saat ini usaha pizza yang bermarkas di Sidoarjo, Jawa Timur ini telah memiliki 39 gerai. Delapan di antaranya milik sendiri.

Muhammad Fathoni, pemilik Doremi Pizza, mengatakan, minat masyarakat berbisnis pizza tidak hanya dalam bentuk booth namun juga dalam ukuran resto. Oleh karena itu, sejak 2009 lalu, Doremi Pizza menawarkan paket resto. "Dalam waktu dua tahun, kami telah memiliki 15 gerai resto,"ujar Fathoni.

Jika paket mini counter atau booth perlu investasi sebesar Rp 35 juta dan paket mini cajc butuh investasi Rp 50 juta. Untuk paket resto, investor harus menyediakan dana sebesar Rp 100 juta.Nilai paket investasi yang ditawarkan Doremi Pizza melonjak dibanding Mei 2008. Dahulu Doremi hanya menawarkan paket mini minit r dan mini cafe dengan nilai investasi masing-masing Rp 25 juta dan Rp 50 juta. Saat itu, Doremi Pizza baru memiliki 20 gerai, lima di antaranya milik sendiri.
Kenaikan lak hanya dari st-ii investasi, hargajual pizzajuga naik. Jika sebelumnya pizza ukuran kecil harganya Rp 11.000, ukuran sedang Rp 18.000, dan ukuran besar Rp 34.000, iuiik menjadi Rp 14.000, Rp 22.000, dan Rp 40.000.

Dengan kenaikan harga itu, target omzet juga meningkat dari Rp 500.000 hingga Rp 1,2 juta per hari menjadi Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per hari. Dari omzet itu, Fathoni menarik management ire sebesar 3%. "Pakei mini counter balik modal selama sembilan bulan, mini cafe dan resto antara 1 tahun-2 tahun," jelasnya.

Fathoni menambahkan, peningkatan penjualan lantaran ada tambahan 10 variasi isidan rasa. Bahkan saat ini, Fathoni mengkombinasi menu Doremi Pizza dengan fried chicken dan bento. Menu ayam goreng dan bento tersebut menambah menu sebelumnya seperti steak, spaghetti, dan burger.

Penambahan menu itu untuk menunjukkan bahwa Do-n ini memiliki keunikan dibanding tawaran pizza lain. Ke depan, pihaknya berusaha fokus mengembangkan usaha di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Dua wilayah itu, menurut Fathoni sangat potensial namun belum digarap maksimal. "Kami baru memiliki tiga out-lei Hi Bandung dan kami ingin bertambah lagi," ucapnya.

Perlu pengembangan Rasa dan Wilayah

Untuk bisa bertahan di bisnis makanan, selain perlu inovasi juga harus bisa paham dan mampu menyesuaikan menu dengan lidah konsumen. Erwin Halim, pengamat waralab dari Proverb Consulting mengatakan, pizza yang di jual di Tanah Air telah beradaptasi dengan selera lokal. :Tak heran jika banyak konsumen yang tertarik mencicipi rasa pizza ini,’’ katanya.
Agar pelanggan tak bosan, pengembangan cita rasa awajib hukumnya. Ia menyarankan untuk mengkombinasikan pizza dengan panganan lain seperti burger dan kentang. “ Itu lebih masuk akal,’’ ujarnya.

Selain rasa, image pizza sebagai makanan kelas resto, juga membuat masyarakat tergiur dan tak mau ketinggalan terjun di usaha ini. Hanya saja, menurutnya, peningkatan jumlah mitra bukan menjadi indicator usaha tersebut sukses. Tolak ukur keberhasilan sebuah usaha waralaba atau kemitraan adalah jika penjualannya sesuai yang diharapkan. “ mempertahankan omzet jauh lebih penting dibandingkan memacu jumlah mitra sebanyak-banyaknya,”katanya.

Mengusung konsep pizza murah, kata Erwin memiliki sisi positif dan negative. Dengan konsep itu, maka citra sebagai pizza kelas bawah akan melekat sehingga akan menghambat usaha tersebut naik kelas ke level yang lebih tinggi. Untuk bisa berhasil naik kelas dan meningkat segmen pasar, diperlukan pencitraan ulang yang jelas waktu yang lama.
Selain itu, dia menyarankan agar pebisnis pizza mau mengeksploitasi kota-kota besar yang bisa menjadi pasar potensial pizza. Sebab, di beberapa kota, menu pizza masih menjadi sajian restoran besar. Di sini, pengusaha bisa masuk ke segmen yang lebih rendah.



No comments:

Post a Comment