Friday, April 20, 2012

Menggaet Rezeki dari Para Siswa

Menimbang tawaran kemitraan bimbingan belajar dari Lembaga Pendidikan Bina Ilmu (LPBI)

 
JAKARTA. Bisnis bimbingan belajar (bimbel) terus tumbuh subur. Bisnis ini berkembang karena memang peminatnya semakin besar. Bisnis ini juga semakin marak dengan bermunculan pemain yang menawarkan waralaba atau kemitraan.

Tawaran kemitraan terbaru datang dari Lembaga Pendidika Bina Imnu (LPBI) yang berkantor pusat di Bekasi, Jawa Barat. Berdiri sejak tahun 2011, anak usaha Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) tersebut mulai menawarkan kemitraan pada awal tahun ini.

Saat ini, LPBI sudah memiliki lima cabang. Perinciannya, tiga milik sendiri dan dua milik mitra. Semua cabang tersebut berada di Jabodetabek. Sementara pada tahun 2012 ini. LPBI menargetkan bisa menggaet 22 mitra. “Saat ini sudah ada tiga mitra yang akan bergabung, mereka ada di Matraman, Banda Aceh dan Bali,” jelas Dimas Eka Prastyo, Kepala Humas LPBI.

Saat ini, LPBI menawarkan satu paket kemitraan sebesar Rp 50 juta. Biaya itu sudah termasuk franchise fee sebesar Rp 20 juta untuk lima tahun masa kontrak. Kemudian mitra akan mendapatkan pelatihan guru, program pembelajaran, dan berbagai kebutuhan yang diperlukan saat membuka cabang.
Setelah kontrak habis, mitra dapat memperpanjangnya tanpa harus membayar franchise fee lagi. Dalam kerja sama ini, LPBI memungut royalty fee 5% dari laba mitra.

LPBI menargetkan, mitra dapat menggaet lebih dari 50 siwa di bulan pertama sejak beroperasi. “kantor pusat akan ikut mencarikan para siswa tersebut,”ujar Dimas. Selanjutnya, jumlah siwa ditargetkan terus bertambah dengan biaya persiswa mulai dari Rp 150.000 samapi Rp 1 juta dalam sebulan, maka omzet mitra diperkirakan dapat mencapai Rp 45 Juta per bulan. “Balik modal empat sampai enam bulan pasca beroperasi,” kata Dimas.

Untuk mencapai target itu, LPBI mengharuskan  mitra memiliki dua kelas yang beroperasi mulai dari pahi sampai malam hari. Kemudian ditambah dua orang guru yang bekerja dari pagi sampai sore.Kantor pusat juga menyediakan seorang guru yang bertugas sesuai jam operasinal bimbel. LPBI menjamin, guru yang mereka sediakan merupakan tenaga professional yang sudah menjalani training  sampai tiga minggu.” Jasi sebelum mengajar sudah kami training,”kata Dimas.

LPBI fokus menawarkan program pelatihan belajar untuk menunjang materi pendidikan di sekolah. LPBI menerima bimbingan siswa mualai dari tingkat sekolah daar (SD), sekolah menengah pertama(SMP), dan sekolah menengah atas(SMA). Untuk SD, LPBI mengajar mata pelajaran seperti matematika, IPA, IPS, bahasa inggris dan bahasa Indonesia.
Sementara di tingkat SMP dan SMA, diajarkan matematika, fisika, biologi, bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan IPS. Selain buat belajar, LPBI juga membuka kursus unutk umum, seperti kursus bahasa asing dan komputer.

Pengamat waralaba dari  Proverb Consulting, Erwin Halim menilai, prospek bisnis bimbingan belajar memang bagus. Terlebih, saat ini pendidikan sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok. Hanya saja, tidak semua pemain di bisnis ini bisa sukses.

Menurut Erwin , ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin sukses berbisnis bimbingan belajar. “Diantaranya lokasi harus strategis,” ujarnya. Selain itu, metode pengajaran dan tenaga pengajarnya juga harus berkualitas .”Tenaga pengajar dan sistem belajar mengajar itu harus betul-betul diperhatikan,”ujarnya.

Terkait tawaran kemitraan dari LPBI, Erwin menilai, estimasi balik modalnya terlalu cepat. Harusnya, kata dia, biaya sewa gedung dan penyusutan peralatan juga disertakan dalam perhitungan balik modal.”Saya menilai rata-rata periode balik modal bisnis lembaga pendidikan ini antara 1,5 tahun sampai dengan dua tahun, jelasnya.

Kantor Pusat LPBI
Jl. Gang Embo Raya No. 4-5,
Jatimulya(samping RS AL Multazam), Bekasi Timur
Telp:021-4452 3907

Sumber : Kontan 19 April 2012
                 : Noverius Laoli, Eka Saputra


No comments:

Post a Comment