Tuesday, April 9, 2013

Mencoba Peruntungan Bisnis Burger Ala big Joe


APAKAH anda pernah mencicipi makanan bernama sloppy joe? Penganan yang merupakan variasi sandwich yang berisi daging cincang, bawang dan saus. Dari menu inilah, Valentino Ivan terinspirasi membuat varian kudapan baru yang memadukan burger dan sloppy joe. Ivan membuat menu itu lantaran ingin tampil beda. Memang, ketika mau membuka usaha burger pada 2008 sudah banyak pemainnya. “Jadi, saya coba inovasi baru dengan memadukan burger dan sloppy joe buatan Ivan terbilang unik. Bentuknya seperti burger, namun dalam satu tangkup roti tak hanya berisi selapis daging cincang, bawang dan saus.

Dibawah bendera Big Joe Burger, Ivan getol mempopulerkan menu tersebut. meski gerainya dinamai Big Joe Burger, namun menu andalannya adalah sloppy koe. Ada beberapa pilihan menu, seperti sloppy joe, double sloppy cheese joe, long joe, slopyy long, sloppy cheese long, dan big joe burger. Harganya berkisar Rp 18.000 sampai Rp 20.000-an per porsi. Supaya produknya bisa dikenal luas masyarakat, ia mulai menawarkan peluang kemitraan pada 2009. Sekarang, sudah ada total 40 gerai yang tersebar di Jabodetabek, Yogyakarta dan wilayah Sumatera. Empat belas gerai milik Ivan.

Ivan mengemas tiga pilihan paket kemitraan Big Joe Burger. Pertama, paket biith semilai Rp 30 juta, lalu paket outler dengan investasi Rp 50 juta. Terakhir paket resto senilai Rp 75 juta. Untuk paket booth dan outlet, mitra akan mendapatkan booth, peralatan masak, pelatihan karyawan, freezer, dan manual book untuk masa kerjasama tiga tahun. Perbedaannya paket outler dapat menjual sloppy joe dan 1 brand lain yang masih dibawah bendera big joe burger, seperti martabak sarang tawon.

Sedangkan, paket resto akan mendapat tambahan berupa renovasi , sou nd system, meja dan kursi, chiller, dan counter. Mitra akan diperkirakan bisa meraih omzet berkisar Rp 12 juta sampai Rp 30 juta perbulan, tergantung paket yang diambil. Jika mitra bisa mengantongi untung sekitar 25% dari omzet, maka ditargetkan bisa balik modal sekitar 10-13 bulan. Pengamat Waralaba Erwin Halim menilai, menu burger atau sandwich sudah punya pasar sendiri, terlebih di Jakarta. Namun, karena pemainnya sudah banyak, produk yang ditawarkan harus punya keunikan. Menurut Erwin, kisaran harga yang ditawarkan Big Joe Burger, lebih menyasar kalangan menengah ke atas. “Jadi, mereka harus mengeksplorasi keunikan produk, rasa, cara marketing dan kualitas produk supaya bisa bersaing,” paparnya.

Adapun, tercapai atau tidaknya target omzet, kata Erwin akan tergantung lokasi gerai. Sementara, target balik modal 13 bulan masih masuk akal untuk bisnis makanan. Ia menyarankan, calon mitra untuk survey usaha ini terlebih dahulu/” cari tahu keberhasilannya, termasuk jumlah gerai yang sukses. Tanyakan pula, bagaimana strategi produk ini bisa cepat laku, sarannya.

Big Joe Burger
Jl. Anggrek Rosliana Raya
No. 112A Pamerah
021-93077332

Sumber : Kontan, 09 April 2013
                 Pravita Kusumaningtian, Dupla Kartini PS

No comments:

Post a Comment