Thursday, December 12, 2013

Ajakan Training Membeli Properti Tanpa Berutang



Pertanyaan:
Pak Erwin Halim Yth.
Saya diajak teman untuk mengikuti training membeli rumah tanpa utang bank. Terus terang, saya agak bingung waktu dengar judul training tersebut.
        Tapi selidik punya selidik ternyata ada penawaran pembelian apartemen di salah satu kota besar. Saya agak curiga dengan judul dan penawaran training ini. Mohon pencerahan bagaimana logikanya karena saya tertarik membeli sebagian Properti sebagai bagian dari usaha saya.

Vonny Caroline
Surabaya

Jawaban:
Ibu Vonny, dalam membaca iklan memang harus berhati-hari Bu. “Membeli rumah tanpa utang bank” bukan berarti tanpa utang dan tanpa uang. Banyak orang heran dengan bahasa ilkan membeli rumah tapa utang bank karena kebanyakan orang berpikir kalau membeli rumah ambil utang di Bank. Tentunya bagi sebagian orang lainnya yang tidak perlu utang bank, dapat membeli dengan tunai.

        Ada lagi yang berkata bahwa belinya tidak tunai, bagaimana maksudnya? Ya juga bisa pembelian dengan pembayaran tunai, tetapi dengan pembayaran tunai, tetapi bukan dengan meminjam uang di bank, tetapi meminjam uang dari keluarga terdekat atau teman.

        Intinya tetap memakai uang pinjaman, namun bukan dari bank. Lagi-lagi,  ini hanya istilah yang acap kali dipakai pembuat training.

        Level berikutnya memang lebih canggih. Membeli dengan cara berutang bank, tidak meminjam uang kerabat atau saudara Anda. Anda hanya membayar sebagian dari uang muka tanda jadi.

        Namun, ibu juga harus berhati-hati membacanya iklan ini, uang muka tanda jadi. Adanya peraturan yang mewajibkan jumlah minimal dari uang muka pembelian Properti banyak pemasar dari pengembangan memainkan beberapa istilah ini.

        Kalau  Anda membeli properti dan Anda mencicil tanda jadinya, Anda bukan mencicil rumahnya. Tidak ada penandatanganan akta jual beli disini.

       Setelah selesai mencicil tanda jadi (yang sebenarnya jumlah totalnya sebesar uang muka pembelian yang ditentukan pemerintah juga) barulah Anda mencicil pembelian Properti. Jadi sebenarnya Anda tidak punya hak atas cicilan yang Anda sudah lakukan.

        Yang menarik pada level terakhir ini, pemberi training atau trainer Properti akan mengajak Anda untuk mencari pembeli dari Properti yang Anda bayar cicilan uang mukanya. Yakni Properti yang masih dalam tahap “sunrise”, yaitu Properti yang pasarnya sedang naik.

        Itulah yang mereka usulkan untuk Anda bayar cicilan uang mukanya, setlah itu Anda dapat menjualnya kepada orang lain dengan harga yang lebih tinggi karena harganya memang sedang naik. Mereka melihat peluang dari selisih dari kenaikan harga jual.

        Yang menjadi perhatian saya adalah seberapa banyak informasi yang diberikan dalam trainng tersebut. Saat ini, sudah semakin sedikit Properti yang “sunrise” dan apakah selalu ada pembelinya. Saya percaya kalau pemasar akan mengatakan “banyak sekail”. Jawaban itu untuk mereka, tetapi apakah juga cocok untuk Anda?

        Untuk menjadikan Properti sebagai usaha, ada banyak caranya untuk dijual kembali. Anda juga bisa berbisnis kos-kosan.
Semoga jawaban saya yang singkat ini dapat membantu Anda. Artikel-artikel yang di tulis dapat di baca di http://1000pengusaha.wordpress.com. Untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan pembaca dapat mengirim email ke: erwin.halim.mba@gmail.com.

Sumber: Koran Kontan, 22 November 2013

No comments:

Post a Comment