Friday, May 3, 2013

Bagaimana Cara Mendongkrak Penjualan Kedai Bakmi?


PERTANYAAN:
Yth. Bpk. Erwin Halim
Saya memiliki kedai bakmi selama hampir 20 tahun. Mula-mula sulit saya jalankan, namun setelah beberapa tahun, berkembang sampai dalam sehari penjualan saya dapat mencapai 40 kg bakmi.

Namun dalam dua tahun terakhir penjualan saya menurun hanya sekitar 10 kg perhari, kalau ramai hanya 15 kg per hari. Selama ini pelayanan dan produk saya sama saja hampir tidak ada yang berubah. Sementara di sekitar saya ada tiga kedai bakmi lainnya, yang dua tetap ramai dan satu malah tutup.Yang menjadi pertanyaan saya mengapa penjualan saya menurun, bagaimana meningkatkannya?
Agoan-kartini
Jakarta
JAWABAN:
Dear Bapak Agoan,
Tentunya saya memerlukan lebih banyak informasi dari sekadar. Dari ukuran-ukuran penjualan yang bapak berikan memang secara drastis terjadi penurunan. Kalau melihat lingkungan si sekitar bapak juga ada kecenderungan penurunan penjualan dengan adanya kedai bakmi yang ditutup.

Bakmi adalah produk yang unik, hampir di seluruh dunia ada. Namun semuanya memiliki keunikan rasa dan variasi berbeda. Ada kekhasan dalam setiap produk. Dalam sebuah laporan media masa, malah mi instan sudah menggantikan beras untuk sebagian masyarakat Indonesia yang berpola hidup tertentu. Ini menunjukkan kalau permintaan mi instan atau bakmi sangat bagus. Namun, dari perkembangan yang ada, tetap saja ada yang disukai dan tidak. Jadi, konsumennya tetap ada untuk masing-masing segmen makanan.
 
Kembali ke kedai bakmi bapak. Menurut saya, kalau kita tetap memberikan pelayanan yang seperti biasa, kita akan tertinggal. Karena lingkungan kita berubah. Ada kemungkinan konsumen kita juga berubah, selain pesaing kita berubah. Dengan memberikan yang sama (mungkin tetap baik) dan konsumen kurang menyukainya, hal ini menunjukkan ada kemungkinan konsumen kita menyukai hal-hal lain yang tidak, atau belum kita penuhi.

Dengan tidak berubah, mengadaptasi atau melihat keinginan dan kebutuhan konsumen, artinya kita tidak mengisi kebutuhan pasar atau konsumen kita. Kita melihat beberapa restoran bakmi yang terkenal tetap dapat bertahan sampai saat  ini dan malah membuka cabang baru. Artinya mereka dapat melihat peluang dari kebutuhan dan keinginan konsumen atau pasar.

Ada banyak yang dapat kita berikan kepada konsumen, karena begitu banyak persaingan yang ada. Dari deferensi produk (variasi produk), dapat berupa perubahan  rasa, tambahan menu makanan dan minuman, kemasan, pelayanan kepada pelanggan, teknik marketing, penampilan outlet, jasa antaran, membuka cabang di tempat lain dan lain sebagainya.

Inti dari usaha yang harus bapak lakukan adalah melihat dan mencari apa yang menjadi keunikan/kelebihan dari produk dan layanan dari bakmi bapak, dan apa yang menjadi keinginan konsumen bapak. Mungkinkah banyak konsumen yang kurang menyukai penggunaan vetsin (MSG) karena semakin banyak yang sadar kesehatan?

Mungkinkah konsumen ingin ada variasi jenis bakmi ada yang halus, lebar, kriting dan lainnya, adanya variasi topping, mungkin pangsitnya, baksonya, jenis sambelnya ada yang cair, cabe potongan, atau tingkat kepedasannya ataupun tambahan jenis minuman yang tidak biasa. Hal ini tentunya perlu waktu, dan harus disadari saat ini di semua lini bisnis terus terjadi perubahan. Yang tidak berubah adalah perubahan ini (artinya harus ada “perubahan” terus menerus).

Semoga bapak berhasil mengidentifikasi dan meningkatkan penjualan kedai bakmi bapak. Untuk informasi lebih detail bapak dapat mengirim email ke Erwin.halim.mba@gmail.com.


Sumber : Kontan 3 mei 2013

No comments:

Post a Comment